Telah terselenggara hari ini 27 Oktober 2022 acara sosialisasi Rencana Induk Penelitian & Pengabdian pada Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan UNSIKA Tahun 2022-2024. Acara diawali dengan sambutan oleh Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UNSIKA, Dr. Undang Ruslan Wahyudin, M.Pd. Dalam sambutannya, beliau menjelaskan bahwa rencana induk penelitian & pengabdian pada masyarakat bagi dosen dapat mendorong tumbuhnya penelitian & pengabdian pada masyarakat yang terencana, terarah & terkoordinasi dengan baik sesuai dengan disiplin keilmuan.
Acara sosialisasi rencana induk Penelitian & Pengabdian pada Masyarakat (PkM) Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) UNSIKA dilatar belakangi oleh telah berakhirnya Rencana Induk Penelitian & Pengabdian pada Masyarakat FIKES UNSIKA periode 2018-2021. Sehingga perlu untuk diperbaharui. Penyusunan rencana induk penelitian & PkM di FIKES UNSIKA Tahun 2022-2024 didasarkan pada berbagai kebijakan tentang penelitian & pengabdian di tingkat internasional yang terkait dengan SDGs, kebijakan di tingkat nasional yang terkait dengan Rencana Strategis Dirjen Dikti Kemendikbud, Kebijakan Prioritas Kemenristek BRIN, Kebijakan pembangunan daerah Karawang dan Kebijakan Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA).
Penyusunan rencana induk penelitian & pengabdian pada masyarakat FIKES UNSIKA Tahun 2022-2024 melalui beberapa tahapan yaitu pencarian literature terkini terkait penelitian & pengabdian pada masyarakat, focus grup discussion dengan pimpinan fikes, seluruh koorprodi di fikes dan tim roadmap terkait keunggulan penelitian & PkM. Kemudian, rapat koordinasi dengan LPPM Unsika untuk penentuan roadmap Fikes. Dilanjutkan dengan mencari data-data terkait keunggulan di sesuaikan dengan kondisi di Kabupaten Karawang. Dari hasil keunggulan tersebut, tersusun topic sesuai bidang keilmuan dosen FIKES UNSIKA meliputi ilmu kesehatan umum, ilmu kebidanan, ilmu farmasi, ilmu pangan dan ilmu pendidikan olahraga & kesehatan. Adapun keunggulan penelitian & PkM Fikes Unsika 2022-2024 adalah upaya peningkatan upaya promotif & preventif didukung Inovasi & Pemanfaatan Teknologi dalam Penurunan Prevalensi Stunting.
Stunting masih menjadi permasalahan di Indonesia terutama di Karawang. Hal ini terbukti dari terbitnya Keputusan Bupati Karawang Nomor 147 Tahun 2022 tentang penetapan Desa Lokus Penurunan & Pencegahan Stunting di Kabupaten Karawang Tahun 2022. Dari keputusan Bupati Karawang tersebut terdapat 22 desa lokus meliputi desa Anggadita, Desa Gintungkerta, Desa Kutagandok, Desa Kutaraja, Desa Kutakarya, Desa Pangulah Baru, Desa Pangulah Selatan, Desa Sukamekar, Desa Parung Mulya, Desa Mulyasejati, Desa Kutanegara, Desa Mulyasari, Desa Karyasari, Desa Kalangsuria, Desa Tamansari, Desa Pulomulya, Desa Cilewo, Desa Kemiri, Dewa Karangpawitan, Desa Tanjungpura, Desa Dawuan Barat, dan Desa Cengkong.Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat yang terencana, konsisten dan berkelanjutan, baik bidang ilmu, pendekatan, sasaran maupun lokasi, diyakini akan berdampak nyata dan berlipat terhadap masyarakat yang diberdayakan. Dan Pengabdian pada masyarakat yang terencana, konsisten dan berkelanjutan merupakan prasyarat bagi terbangunnya masyarakat yang berdaya dan mandiri, yang bukan hanya membuktikan fungsi tridharma, tetapi melekatkan institusi pendidikan tinggi pada seluruh dimensi masyarakat